Kamis, 19 Juni 2014

PENDEKATAN TERHADAP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi banyak masyarakat yang kurannpeduli dengan budaya yang ada di Indonesia. Masyarakat lebih memilih budaya dari luar daripada budaya kita sendiri, ini menyebabkan masyarakat Indonesia semakin tidak mengerti akan pentingnya budaya sendiri. Padahal setelah kita menyadari budaya dari luar belum tentu lebih baik daripada budaya kita.

Makalah Pengembangan Teknik Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar



BAB I
PENDAHULUAN

A.                 Latar Belakang
            Setiap guru berkeinginan agar kegiatan pembelajaran yang dilakukannya berhasil dengan baik dan membawa dampak pembelajaran yang signifikan bagi para siswanya. Agar harapan tersebut bisa diwujudkan dengan baik, sudah barang tentu guru harus memahami secara mamadai apa pendekatan dan metode/model pembelajaran yang tepat yang akan digunakan. Penentuan pendekatan dan metode pembelajaran Pkn SD merupakan salah satu factor penentu dalam mendukung keberhasilan pembelajaran PKn, disamping itu factor-faktor lainnya seperti keadaan siswa, dukungan sarana dan prasarana pembelajaran dan sebagainya.

Selasa, 17 Juni 2014

MAKALAH MEDIA DAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dewasa ini media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari yang sederhana sampai yang canggih. Dengan kata lain media itu tidak hanya sekedar sebagai alat bantu, melainkan dipandang sebagai komponen penting dalam pembelajaran.  Kegiatan pembelajaran dewasa ini telah banyak menggunakan multimedia dan mulai mengurangi penyampaian bahan pelajaran dengan cara ceramah. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan keterampilan proses, maka peranan media menjadi sangat penting

HAND OUT PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Agama
A.    Pengertian Agama
Secara Umum, Agama adalah Hubungan manusia dengan sesuatu kekuasaan suci yang lebih tinggi dari pada dia, dimana dia merasa tergantung dan berusaha mendekati.
Ø  Kekuasaan Suci : Allah, Tuhan, Pencipta, Dewa, Pusat Dunia, Jubata, dll
Ø  Perasaan ketergantungan : Kepercayaan.
Ø  Usaha Mendekati Kekuatan Suci : Doa, Upacara Keagamaan ( Kebaktian, Persembahan.

Sedangkan secara khusus, Agama mencakup cinta dari Tuhan kepada manusia, kepada Tuhan dan sesame, dan diri sendiri ( Rasul Yohanes :1 Yoh 4,19 ) mengungkapkan : kita mengasihi Allah, karena Allah mengasihi kita terlebih dahulu. Tuhan Mengambil Inisiatif Untuk mencintai manusia, baru manusia membalas cinta Tuhan itu.

Rabu, 11 Juni 2014

Makalah Kebudayaan Dayak Punan

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya dan suku bangsa.Dayak  merupakan salah satu dari ribuan suku yang terdapat di Indonesia. Dayak ini dikenal sebagai salah satu suku asli di Kalimantan. Mereka merupakan salahsatu penduduk mayoritas di provinsi tersebut. Kata Dayak dalam bahasa lokalKalimantan berarti orang yang tinggal di hulu sungai. Hal ini mengacu kepadatempat tinggal mereka yang berada di hulu sungai- sungai besar.
Agak berbeda dengan kebudayaan Indonesia lainnya yang pada umumnyabermula di daerah pantai, masyarakat suku Dayak menjalani sebagian besarhidupnya di sekitar daerah aliran sungai pedalaman Kalimantan.

Selasa, 10 Juni 2014

MAKALAH KECERDASAN GANDA (MULTIPLE INTELLIGENCES)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik. Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pendidik tentang tingkat kecerdasan setiap peserta didik.