Selasa, 17 Juni 2014

HAND OUT PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Agama
A.    Pengertian Agama
Secara Umum, Agama adalah Hubungan manusia dengan sesuatu kekuasaan suci yang lebih tinggi dari pada dia, dimana dia merasa tergantung dan berusaha mendekati.
Ø  Kekuasaan Suci : Allah, Tuhan, Pencipta, Dewa, Pusat Dunia, Jubata, dll
Ø  Perasaan ketergantungan : Kepercayaan.
Ø  Usaha Mendekati Kekuatan Suci : Doa, Upacara Keagamaan ( Kebaktian, Persembahan.

Sedangkan secara khusus, Agama mencakup cinta dari Tuhan kepada manusia, kepada Tuhan dan sesame, dan diri sendiri ( Rasul Yohanes :1 Yoh 4,19 ) mengungkapkan : kita mengasihi Allah, karena Allah mengasihi kita terlebih dahulu. Tuhan Mengambil Inisiatif Untuk mencintai manusia, baru manusia membalas cinta Tuhan itu.


B.     Manifestasi Agama yang Merugikan.
Agama, meskipun agama dipuji-puji tetapi kerap kali tidak mampu memenuhi harapan manusia. Karena ada unsur yang menghambat atau yang sering disebut Penyakit Agama. Penyakit Agama tersebut adalah :
1.      Fanatisme
Fanatisme merupakan suatu sikap menonjolkan agamanya sendiri dengan kecenderungan menghina agama lain dan mengurangi hak hidupnya.
Sebab-sebab yang menimbulkan Fanatisme Agama :
a)      Kurang mengenal agama lain karena hidup dalam daerahtertutup (mis. Aceh dan Flores).
b)      Pendidikan agama yang sempit yang mencari kejelekan agama lain.
c)      Rasa bangga yang berlebihan atas kejayaan agamanya sendiri tidak melihat kekurangannya.
d)     Rasa takut akan kemajuan agama lain.
e)      Tidak adanya keyakinan yang tenang, dewasa, realities, dan terbuka.
Akibat dari sikap fanatisme :
a)      Perkembangan pribadi terbelenggu.
b)      Dalam kehidupan nasional, fanatisme mempertajam perbedaan dan pertentangan agama sehingga kesatuan bangsa bias goyah.
c)      Dalam bidang kehidupan internasional fanatisme mempersukar kerukunan dan sering kali menimbulkan ketegangan dan peperangan antar bangsa (hubungan India-Pakistan, Arab-Israel, Irlandia-Inggris).

Usaha-usaha mengatasi Fanatisme Agama :
a)      Meningkatkan toleransi.
b)      Berusaha mempelajari agama lain.
c)      Bergaul/berkawan dengan pemeluk agama lain.
d)     Melaksanakan dialog dengan pemeluk agama lain.
e)      Bekerja sama dalam bidang social dengan agama lain.

2.      Takhayul
Takhayul merupakan kepercayaan yang terlalu besar akan benda atau acara tertentu. Agar dengan demikian mendapat bantuan dari Tuhan. Orang, sebenarnya lebih percaya akan benda atau acara tertentu  dari pada percaya akan Tuhan sendiri.
Takhayul dapat berkembang menuju Black Megic jika ia bermaksud dengan bantuan roh-roh merugikan sesame manusia (mis. Guna-guna, santet, teluh, tenung).
Akibat dari takhayul antar lain :
a)      Merusak iman sejati.
b)      Menutup terhadap ilmu jiwa dalam ketakutan
c)      Membelenggu jiea dalam ketakutan.

3.      Fatalisme
Fatalisme yaitu sikap seseorang yang mudah menyerah pada nasib. Nasib dianggap ditakdirkan oleh Tuhan. Sikap Fatalisme mengakibatkan manusia kurang berusaha dan terlalu menghibur dengan acara-acara keagamaan.Tuhan seakan-akan mentakdirkan segala nasib buruk.
Akibat dari Fatalisme adalah :
a)      Melumpuhkan daya tekun
b)      Memperlemah untuk melawan rintangan
c)      Menghambat proses pembangunan di segala bidang

C.    Kebebasan Agama
Kebebasan agama berarti bahwa setiap orang bebas memilih, melaksanakan dan pindah agama menurut keyakinannya dan dalam hal ini tidak boleh dipaksa oleh siapapun baik oleh pemerintah penjabat agama, masyarakat maupun orang tua. Paksaan Fisik misalnya : kekerasan, siksaan, penjara. Paksaan Moril misalnya : bujukan, introgasi, intimidasi, mempersulit kemajuan.
Negara-negara dalam praktek tidak mengenal kebebasan agama :
a)      Negara-negara Komunis (Rusia, RRC).
b)      Beberapa Negara mengutamakan agama tertentu sedemikian rupa dan menganggap agama lain menjadi agama kelas dua, misalnya :
Ø  Siria, Sudan, Saudi Arabia, Pakistan, Malaysia, Irak, Afganistan, Mengutamakan agama Islam.
Ø  Israel mengutamakan agama Yahudi
Ø  Spayol mengutamakan agama Katolik
Ø  Swedia mengutamakan agama Hindu

1.      Dasar Kebebasan
Dasar Kebebasan Agama adalah martabat manusia yaitu akal budi, kehendak bebas, dan hati nurani.
2.      Dokumen-dokumen tentang kebebasan agama.
a)      Dokumen Internasional
Ø  Deklarasi HAM (Declaration of Human Right ) yang ditandatangani di New York 10 Desember 1948 dan menjadi Piagam PBB.
Latar belakang deklarasi HAM adalah :
*      Diskriminasi agama bangsa dan ras selama ratusan tahun.
*      Penginaan  perikemanusian demi kesombongan suatu ras bangsa dan agama.
Pada pokoknya deklarasi ini menjelaskan hak-hak asasi manusia yaitu : Hak akan hidup, Hak akan hidup yang merdeka, hak akan hidup yang layak.
Ø  Deklarasi Kosili Vatikan II
Deklarasi Konsili Vatikan II tentang kebebasan agama, deklarasi ini disetujui oleh sidang para Uskup sedunia di Roma pada tanggal 7 Desember 1965.
Isi Konsili Vatikan II yang berkaitan dengan kebebasan agam adalah :
*      Kebebasan agama berakar dalam wahyu ilahi sendiri.
*      Alllah memanggil manusia untuk mengabdinya secara rohani dan benar (panggilan ini mengikat manusia dalam suara hati, tetapi mereka tidak dipaksa.
*      Salah satu pokok terpenting ajaran Katolik ialah bahwa manusia dalam iman harus memberi jawaban kepada Allah dengan. Tak seorang pun dipaksa untuk memeluk agama (iman) karena percaya pada hakekatnya suatu tindakan bebas.
3.      Dokumen Nasional.
ü  UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2
Ayat 1   : Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa.
Ayat 2 : Negara menjamin kemerdekaan tiap individu untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
ü  Keputusan MPRS Juni 1966 dalam ketetapan no 27 memperkokoh kebebasan agama isinya :
*      Semua agama yang di akui pemerintah diberi kesempatan yang sama.
*      Untuk toleransi dan atas dasar HAM setiap siswa/mahasiswa bebas memilih pelajaran agama menurut keyakinannya masing-masing.

D.    Sumber dan Pedoman Iman
1.      Pengertian Iman
Iman yaitu penyerahan diri secara total (seutuhnya) kepada kehendak Allah.
Perbedaan antara Iman dan Agama :
ü  Iman menyangkut relasi seseorang dengan Allah.
ü  Agama mengungkapkan dampak relasi itu dalam tata kehidupan beribadat dan bermasyarakat.
2.      Sifat-siafat Iman
v  Mengantar manusia kepada keselamatan.
v  Iman yang hidup
v  Iaman yang dihayati dan diamalkan
v  Iman yang berbuah banyak
3.      Kewajiban seorang beriman
o   Ketaatan iman
o   Hidup dijalan iman (hidup dari iman)
o   Mempertahankan iman
o   Menyebarkan iman
o   Memperdalam iman
4.      Cara-cara memperdalam iman
·         Selalu berdoa
·         Membaca Kitab Suci
·         Mengikuti kegiatan-kegiatan rohani
o   Misa, ibadat sabda
o   Persekutuan doa
o   Retret, Rekoleksi
o   Novena, KRK, Devosi, dll

5.      Kitab Suci
Kitab Suci merupakan sumber dan pedoman iman. Kitab Suci adalah Sabda Tuhan yang ditulis dalam bahasa manusia dan penulisnya diilhami oleh Roh Kudus. Kitab Suci menyajikan sejarah keselamatan Allah yang memuncak dalam diri YESUS KRISTUS.
Bahasa asli Alkitab :
*      Perjanjian Lama : Bahasa Ibrani sebagian bahasa Aram (Esra dan Daniel) sedangkan Deoterokanonika mengunakan bahasa Yunani.
*      Perjanjian Baru : Bahasa Yunani

a.       Cara membaca Kitab Suci
*      Dipahami makna yang terkandung didalamnya.
*      Bukan dihafal secara harafiah.
*      Tuhan menggunakan perumpamaan dalam pewartaan sabda.
*      Tidak boleh menafsirkan sendiri sesuai pesepsi kita.
*      Ada pembimbing (imam).
b.      Pengelompokan/pembagian Kitab Suci
1.      Perjanjian Lama 46 buah.
a)      Kitab Sejarah ( 21 )
Kejadian ( Kej )
Keluaran ( Kel )
Imamat ( Im )
Bilangan ( Bil )
Ulangan ( Ul )
Yosua ( Yos )
Hakim – Hakim ( Hak )
Rut ( Rut )
1 Samuel ( 1 Sam )
2 Samuel ( 2 Sam )
1 Raja – Raja ( 1 Raj )
2 Raja – Raja ( 2 Raj )
1 Tawarikh ( 1 Taw )
2 Tawarikh ( 2 Taw )
Ezra ( Ezr )
Nehemia ( Neh )
Tobit ( Tob ) *
Yudit ( Ydt ) *
Ester ( Est )
1 Makabe ( 1 Mak ) *
2 Makabe ( 2 Mak ) *

b)      Kitab Kebijaksanaan ( 7 )
Ayub ( Ayb )
Mazmur ( Mzm )
Amsal ( Ams )
Pengkhotbah ( Pkh )
Kidung Agung ( Kid )
Kebijaksanaan Salomo ( Keb )*

Putra Sirakh ( Sir ) *


c)      Kitab Nabi – Nabi ( 18 )
Yesaya ( Yes )
Yeremia ( Yer )
Ratapan ( Rat )
Barukh ( Bar ) *
Yehezkiel ( Yeh )
Daniel ( Dan )
Hosea ( Hos )
Yoel ( Yl )
Amos ( Am )
Obaja ( Ob )
Yunus ( Yun )
Mikha ( Mi )
Nahum ( Nah )
Habakuk ( Hab )
Zefanya ( Zef )
Hagal ( Hag )
Zakharia ( Za )
Maleakhi ( Mal )
*Kitab yang termasuk dalam Deuterokanonika.

2.      Perjanjian Baru ( 27 )
a.       Injil ( 4 )
Matius ( Mat )
Markus ( Mrk )
Lukas ( Luk )
Yohanes ( Yoh )

b.      Kisah Para Rasul ( Kis )
c.       Surat – surat Paulus ( 13 )
Roma ( Rom )
1 Korintus ( 1 Kor )
2 Korintus ( 2 Kor )
Efesus ( Ef )
Filipi ( Flp )
Kolose ( Kol )
Galatia ( Gal )
1 Tesalonika ( 1 Tes )
2 Tesalonika (  Tes )
1 Timotius ( 1 Tim )
2 Timotius ( 2 Tim )
Titus ( Tit )

Filemon ( Flm )



d.      Surat Kepada Orang Ibrani ( Ibr )
e.       Surat Katolik ( 7 )
Yakobus ( Yak )
1 Petrus ( 1 Pet )
2 Petrus ( 2 Pet )
1 Yohanes ( 1 Yoh )
2 Yohanes ( 2 Yoh )
3 Yohanes (3Yoh)
Yudas ( Yud )


f.       Kitab Wahyu ( Why )




3.      Deuterokanonika.
Deuterokaninika merupakan Kitab tambahan, termasuk Kitab Suci lain,. Kitab ini hanya diterima oleh Gereja Katolik dan Yunani Ortodok, tetapi tidak diterima oleh Gereja Kristen Protestan.

E.     Pribadi dan Warta Yesus
1.      Yesus bebas dalam pergaulan.
ü  Yesus makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa ( Mrk 2 : 15 – 17 )
ü  Yesus dengan Zakheus ( Luk 19 : 1 – 10 )
ü  Yesus dengan perempuan Samaria ( Yoh 4 : 6 – 9 )
ü  Yesus dan perempuan yang berbuat zinah ( Yoh 8 : 1 – 11 )
2.      Yesus berani dalam pengajaran.
ü  Yesus mengajar dirumah Ibadat ( Mrk 6 : 2 – 3 )
3.      Yesus berani dalam perbuatan ( Mrk 2 : 23 – 27 )
4.      Yesus membawa sesuatu yang baru ( Mat 5 : 1 – 12 ) ( Luk 6 : 20 – 26 )

F.     Paham Gereja
1.      Pegertian Gereja
a.       Gereja sebagai Lembaga. Gereja adalah semacam Lembaga Negara yang mempunyai cirri – cirri :
Ø  Mempunyai hukum yang ketat dan teliti guna mengatur seluruh hidup
Ø  Gereja sebagai suatu organisasi raksasa yang bertaraf internasional
Ø  Struktur organisasi Gereja dari Roma sampai kepelosok dunia sangat rapi
Ø  Mempunyai prosedur hierarki yang ketat dan jelas. Roma merupakan induk ada cabang dan ranting.
Ø  Keanggotaan Gereja didaftar pada saat menerima Sakramen Permandian
Ø  Anggota Gereja yang baik adalah mereka yang tetap setia pada lembaga
b.      Gereja merupakan sekumpulan ajaran. Gereja pada dasarnya terdiri sejumlah ajran :
v  Ada ajaran Iman, kesusilaan, dan peribadatan
v  Ajaran resmi itu dirumuskan pada sidang para Uskup sedunia yang dipimpin Paus ( Konsili )
v  Menjadi warga Gereja berarti menerima ajaran resmi tersebut.
c.       Gereja adalah sekumpulan upacara.
 Gereja merupakan sekumpulan upcara yaitu sejumlah ibadat menurut pola tertentu, misalnya Upacara Permandian, Pengakuan Dosa, Ekaristi, Sambut Baru, Krisma, dsb. Gereja menjadi perwujudan lahir yang seremonial  dari kenyataan ilahi yang batiniah. Dalam bentuk lahir itulah rahmat Tuhan ditampakkan. Untuk mempertinggi mutu sebagai orang Katolik, maka harus tekun mengikuti ibadat, matiraga, dan devosi – devosi.
d.      Gereja adalah persaudaraan Cinta Kasih.
Gereja pada dasarnya adalah persaudaraan cinta kasih berdasarkan iman kepada Kristus. Antara sesame yang mengikuti /mengimani Kristus terjadi ikatan batin. Dengan ikatan batin ini orang beriman saling melayani, dan bersama - sama melayani sesame dalam masyarakat. Pelayanan kepada saudara seiman dan kepada sesame berdasarkan cinta kasih dan semangat persaudaraan maksudnya untuk member kesaksian betapa besar kasih Allah kepada manusia.

2.      Bidang Pelayanan Gereja.
a.       Sikap gereja dalam melaksanakan pelayanan yaitu dengan sukarela, tanpa meminta imbalan atau pamrih. Alasan yang mendorong semua itu bersifat imani artinya imannya kepada Yesus Kristus. Mereka ingin meneladani Kristus.


b.      Bentuk pelayanan Gereja :
*      Pelayanan kedalam yaitu pelayanan yang ditujukan untuk anggota Gereja sendiri. Contoh pelayanan kedalam : Pembinaan iman umat, Pendalaman Kitab Suci, Katekese umat, Retret, Rekoleksi, Devosi, dan Pelayanan kesejahteraan.
*      Pelayanan keluar yaitu pelayanan yang ditujukan untuk semua anggota masyarakat. Bentuk pelayanan keluar misalnya :
·         Pelayanan dalam bidang Sosial Ekonomi
Memberikan keterampilan ( untuk menambah penghasilan ), memberikan penyuluhan bagaimana mengelola pendapatan, penyuluhan tentang pemasaran, permodalan, dll.
·         Pelayanan dalam bidang pendidikan.
Pendidikan untuk mengatasi kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Orientasi pendidikan yaitu, Kuantitas ( Jumlah ) dan Kualitas ( Mutu ). Bentuknya yaitu Gereja mendirikan Sekolah, Perguruan Tinggi, Kursus dll.
·         Pelayanan dalam bidang Perawatan Kesehatan.
Hanya orang yang sehat yang mammpu melaksanakan aktifitas. Bentuk kegiatan yang dilakukan Gereja yaitu mendirikan poiklinik dan rumah sakit. Orientasi kegiatan yaitu kuatitas dan kualitas.
·         Pelayanan bidang Kenegaraan.
Penyelenggara Negara ada tiga yaitu, Eksekutif, legislatif, dan Yudikatif. Ketiga lembaga Negara ini hendaknya bekerja dengan semangat injil, menjadi garam dunia ( bekerja dengan disiplin, tanggung jawab, jujur, setia,obyektif mementingkan kepentingan umum ).
·         Pelayanan bidang Amal Karitatif.
Pelayanan untuk orang sakit, cacat, yatim piatu, jompo, dsb.


G.    Hidup Dalam Sakramen.
1.      Pengertian Sakramen
Sakramen yaitu tanda persatuan dan perjumpaan kita dengan Kristus secara khusus dan istimewa yang mendatangkan rahmat.
2.      Macam – macam Sakramen
1)      Sakramen Baptis atau Permandian.
2)      Sakaramen Krisma atau Penguatan
3)      Sakramen Ekaristi
4)      Sakramen Tobata atau Pengakuan Dosa
5)      Sakramen Perkawinan
6)      Sakramen Imamat atau Tahbisan
7)      Sakramen Penguatan Orang Sakit.
3.      Penjelasan dan Syarat – syarat menerima Sakramen.
a.       Sakramen Baptis
Ada tiga Sakramen dalam proses menjadi orang Katolik yaitu, Pembabtisan, Krisma, dan Ekaristi. Ini disebut Sakramen Inisiasi.
1)      Baptisan anak atau bayi : Mereka dibaptis dalam iman Gereja yang diakui oleh para orang tua dan wali baptis serta para hadirin.
2)      Baptisan remaja dan dewasa : Baptisan ini memlalui tiga tahap yaitu :
*      Tahap Pertama : Upacara pelantikan menjadi Ketekumen
*      Tahap Keduan : Upacara pemilihan sebagai calon Baptis.
*      Tahap Ketiga : Upacara penerimaan Sakramen Baptis.
3)      Syarat – syarat menerima Sakramen Baptis.
*      Harus ada wali baptis yaitu orang katolik yang sudah dewasa.
*      Harus ada nama pelindung yaitu nama yang diambil dari orang Kudus/Suci.
*      Mengikuti pelajaran calon – baptis / Katekumen.
*      Harus ada material ( air, garam, lilin, kain putih, minyak ) dan forma yaitu kata-kata yang diucapakan oleh yang membaptis.

b.      Sakramen Krisma yaitu Sakramen yang menandai kedwasaan iman.
Syarat-syarat menerima Sakramen Krisma yaitu :
*      Harus sudah dibaptis.
*      Umur 13/14 tahun ( minimal kelas 2 SMP ).
*      Mengikuti pelajaran calon Krisma.
c.       Sakramen Ekaristi
Sakramen Ekaristi atau Sakramen Maha Kudus. Sakramen Ekaristi disebut Sakramen Utama, hal ini sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II yang menyebut Ekaristi sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani. Perayaan Ekaristi itu pelaksanaan dari Gereja di bidang Liturgis. Bagian dari perayaan Ekaristi yaitu menyambut Komuni atau Tubuh Kristus. Untuk menerima Komuni syaratnya :
*      Sudah dibaptis dan sudah sambut baru.
*      Tidak memiliki dosa besar.
*      Puasa 1 jam sebelum menyambut Komuni.
d.      Sakramen Tobat
Sakramen ini boleh diterima berkali-kali. Dengan Sakramen Tobat tidak hanya dosanya diampuni tetapu ia dapat mengambil bagian secara penuh dalam kehidupan Gereja. Mereka yang menerima Sakramen Tobat memperoleh pengampunan dari Allah dan sekaligus didamaikan oleh Gereja. Yang harus dilakukan oleh orang yang menerima Sakramen Tobat yaitu : mengaku dosa, doa tobat, dan melaksanakan panitensi ( Denda ).
e.       Sakramen Perkawinan.
Dua sifat perkawinan sebagai Sakramen yaitu Monogamy dan tidak dapat terceraikan. Sedangkan syarat – syarat perkawinan gereja adalah :
*      Keduanya sudah dibaptis atau salah satunya sudah dibaptis secra Katolik.
*      Mengikuti wawancara Kanonik.
*      Mengikuti kursus persiapan perkawinan.
*      Diumumkan di Gereja 3 kali berturut-turut.
*      Ada saksi perkawinan.
Halangan dalam perkawinan ada 2 macam :
*      Dirimens ( Perkawinan tidak Sah ) : perkawinan yang masih ada paksaan, dibawah umur, ada hubungan darah.
*      Prohibens ( tidak layak tetapi sah ) : waktu terlarang, ikrar yang masih mengikat, perkawinan campur atau beda agama.
f.       Sakramen Imamat.
Pemimpin perayaan Ekaristi diangkat dengan Sakramen Imamat. Tanpa iman tidak ada Sakramen Ekaristi. Ada 3 tingkatan Tahbisan : Tahbisan Diakon, Tahbisan Imam, Tahbisan Uskup. Untuk menjadi Imam seseorang harus mempersiapkan diri melalui pendidikan calon Imam yang disebut Seminari.
g.      Sakramen Pengurapan Ornag Sakit.
Sakramen ini diberikan kepada orang yang sakit keras. Pengurapan orang sakit ini Sakramen iman dan Pengaharapan. Orang sakit akan diselamatkan berkat imannya dan berkat iman Gereja yang berdasarkan wafat dan kebangkitan Kristus sebagai sumber kekuatan dan yang terarah kepada kerajaan yang akan dating, yang akan dikembangkan dalam Sakramen - Sakramen.



DAFTAR PUSTAKA

Dahler, R. Frans. 1978. Masalah Agama. Yogyakarta : Yayasan Kanisius.
Emburu, H. 1979. Marga Bahagia.Ende, Flores : Nusa Indah.
Riberu, J. 1992. Materi Kuliah Agama Katolik Perguruan Tinggi. Jakarta.
Komisi Kateketik KWI. 1992. Pendidikan Agaman Katolik. Jakarta.
Ismartono, Sj. 1992. Kuliah Agam Katolik Di Perguruan Tinggi Umum. Jakarta.
KWI. 1997. Iman Katolik. Jakarta : Kanisius dan Obor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar