Agama
A. Pengertian Agama
Secara
Umum, Agama adalah Hubungan manusia
dengan sesuatu kekuasaan suci yang lebih tinggi dari pada dia, dimana dia
merasa tergantung dan berusaha mendekati.
Ø Kekuasaan
Suci : Allah, Tuhan, Pencipta, Dewa, Pusat Dunia,
Jubata, dll
Ø Perasaan
ketergantungan : Kepercayaan.
Ø Usaha
Mendekati Kekuatan Suci : Doa, Upacara Keagamaan (
Kebaktian, Persembahan.
Sedangkan
secara khusus, Agama mencakup cinta dari Tuhan kepada manusia, kepada Tuhan dan
sesame, dan diri sendiri ( Rasul Yohanes :1 Yoh 4,19 ) mengungkapkan : kita
mengasihi Allah, karena Allah mengasihi kita terlebih dahulu. Tuhan Mengambil
Inisiatif Untuk mencintai manusia, baru manusia membalas cinta Tuhan itu.
B.
Manifestasi
Agama yang Merugikan.
Agama,
meskipun agama dipuji-puji tetapi kerap kali tidak mampu memenuhi harapan
manusia. Karena ada unsur yang menghambat atau yang sering disebut Penyakit
Agama. Penyakit Agama tersebut adalah :
1.
Fanatisme
Fanatisme
merupakan suatu sikap menonjolkan agamanya sendiri dengan kecenderungan
menghina agama lain dan mengurangi hak hidupnya.
Sebab-sebab yang
menimbulkan Fanatisme Agama :
a) Kurang
mengenal agama lain karena hidup dalam daerahtertutup (mis. Aceh dan Flores).
b) Pendidikan
agama yang sempit yang mencari kejelekan agama lain.
c) Rasa
bangga yang berlebihan atas kejayaan agamanya sendiri tidak melihat
kekurangannya.
d) Rasa
takut akan kemajuan agama lain.
e) Tidak
adanya keyakinan yang tenang, dewasa, realities, dan terbuka.
Akibat
dari sikap fanatisme :
a) Perkembangan
pribadi terbelenggu.
b) Dalam
kehidupan nasional, fanatisme mempertajam perbedaan dan pertentangan agama
sehingga kesatuan bangsa bias goyah.
c) Dalam
bidang kehidupan internasional fanatisme mempersukar kerukunan dan sering kali
menimbulkan ketegangan dan peperangan antar bangsa (hubungan India-Pakistan,
Arab-Israel, Irlandia-Inggris).
Usaha-usaha
mengatasi Fanatisme Agama :
a) Meningkatkan
toleransi.
b) Berusaha
mempelajari agama lain.
c) Bergaul/berkawan
dengan pemeluk agama lain.
d) Melaksanakan
dialog dengan pemeluk agama lain.
e) Bekerja
sama dalam bidang social dengan agama lain.
2.
Takhayul
Takhayul
merupakan kepercayaan yang terlalu besar akan benda atau acara tertentu. Agar
dengan demikian mendapat bantuan dari Tuhan. Orang, sebenarnya lebih percaya
akan benda atau acara tertentu dari pada
percaya akan Tuhan sendiri.
Takhayul
dapat berkembang menuju Black Megic jika ia bermaksud dengan bantuan roh-roh
merugikan sesame manusia (mis. Guna-guna, santet, teluh, tenung).
Akibat
dari takhayul antar lain :
a) Merusak
iman sejati.
b) Menutup
terhadap ilmu jiwa dalam ketakutan
c) Membelenggu
jiea dalam ketakutan.
3.
Fatalisme
Fatalisme
yaitu sikap seseorang yang mudah menyerah pada nasib. Nasib dianggap
ditakdirkan oleh Tuhan. Sikap Fatalisme mengakibatkan manusia kurang berusaha
dan terlalu menghibur dengan acara-acara keagamaan.Tuhan seakan-akan
mentakdirkan segala nasib buruk.
Akibat
dari Fatalisme adalah :
a) Melumpuhkan
daya tekun
b) Memperlemah
untuk melawan rintangan
c) Menghambat
proses pembangunan di segala bidang
C.
Kebebasan
Agama
Kebebasan
agama berarti bahwa setiap orang bebas memilih, melaksanakan dan pindah agama
menurut keyakinannya dan dalam hal ini tidak boleh dipaksa oleh siapapun baik
oleh pemerintah penjabat agama, masyarakat maupun orang tua. Paksaan Fisik
misalnya : kekerasan, siksaan, penjara. Paksaan Moril misalnya : bujukan,
introgasi, intimidasi, mempersulit kemajuan.
Negara-negara
dalam praktek tidak mengenal kebebasan agama :
a) Negara-negara
Komunis (Rusia, RRC).
b) Beberapa
Negara mengutamakan agama tertentu sedemikian rupa dan menganggap agama lain
menjadi agama kelas dua, misalnya :
Ø Siria,
Sudan, Saudi Arabia, Pakistan, Malaysia, Irak, Afganistan, Mengutamakan agama
Islam.
Ø Israel
mengutamakan agama Yahudi
Ø Spayol
mengutamakan agama Katolik
Ø Swedia
mengutamakan agama Hindu
1. Dasar
Kebebasan
Dasar Kebebasan Agama adalah martabat
manusia yaitu akal budi, kehendak bebas, dan hati nurani.
2. Dokumen-dokumen
tentang kebebasan agama.
a) Dokumen
Internasional
Ø Deklarasi
HAM (Declaration of Human Right ) yang ditandatangani di New York 10 Desember
1948 dan menjadi Piagam PBB.
Latar belakang
deklarasi HAM adalah :
Diskriminasi agama bangsa dan ras selama
ratusan tahun.
Penginaan perikemanusian demi kesombongan suatu ras
bangsa dan agama.
Pada
pokoknya deklarasi ini menjelaskan hak-hak asasi manusia yaitu : Hak akan
hidup, Hak akan hidup yang merdeka, hak akan hidup yang layak.
Ø Deklarasi
Kosili Vatikan II
Deklarasi
Konsili Vatikan II tentang kebebasan agama, deklarasi ini disetujui oleh sidang
para Uskup sedunia di Roma pada tanggal 7 Desember 1965.
Isi
Konsili Vatikan II yang berkaitan dengan kebebasan agam adalah :
Kebebasan agama berakar dalam wahyu
ilahi sendiri.
Alllah memanggil manusia untuk
mengabdinya secara rohani dan benar (panggilan ini mengikat manusia dalam suara
hati, tetapi mereka tidak dipaksa.
Salah satu pokok terpenting ajaran
Katolik ialah bahwa manusia dalam iman harus memberi jawaban kepada Allah
dengan. Tak seorang pun dipaksa untuk memeluk agama (iman) karena percaya pada
hakekatnya suatu tindakan bebas.
3. Dokumen
Nasional.
ü UUD
1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2
Ayat 1 : Negara berdasarkan atas ketuhanan yang
Maha Esa.
Ayat 2 : Negara
menjamin kemerdekaan tiap individu untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.
ü Keputusan
MPRS Juni 1966 dalam ketetapan no 27 memperkokoh kebebasan agama isinya :
Semua agama yang di akui pemerintah
diberi kesempatan yang sama.
Untuk toleransi dan atas dasar HAM
setiap siswa/mahasiswa bebas memilih pelajaran agama menurut keyakinannya
masing-masing.
D.
Sumber
dan Pedoman Iman
1. Pengertian
Iman
Iman yaitu penyerahan
diri secara total (seutuhnya) kepada kehendak Allah.
Perbedaan antara Iman
dan Agama :
ü Iman
menyangkut relasi seseorang dengan Allah.
ü Agama
mengungkapkan dampak relasi itu dalam tata kehidupan beribadat dan
bermasyarakat.
2. Sifat-siafat
Iman
v Mengantar
manusia kepada keselamatan.
v Iman
yang hidup
v Iaman
yang dihayati dan diamalkan
v Iman
yang berbuah banyak
3. Kewajiban
seorang beriman
o
Ketaatan iman
o
Hidup dijalan iman (hidup dari iman)
o
Mempertahankan iman
o
Menyebarkan iman
o
Memperdalam iman
4. Cara-cara
memperdalam iman
·
Selalu berdoa
·
Membaca Kitab Suci
·
Mengikuti kegiatan-kegiatan rohani
o
Misa, ibadat sabda
o
Persekutuan doa
o
Retret, Rekoleksi
o
Novena, KRK, Devosi, dll
5. Kitab
Suci
Kitab
Suci merupakan sumber dan pedoman iman. Kitab Suci adalah Sabda Tuhan yang
ditulis dalam bahasa manusia dan penulisnya diilhami oleh Roh Kudus. Kitab Suci
menyajikan sejarah keselamatan Allah yang memuncak dalam diri YESUS KRISTUS.
Bahasa
asli Alkitab :
Perjanjian Lama : Bahasa Ibrani sebagian
bahasa Aram (Esra dan Daniel) sedangkan Deoterokanonika mengunakan bahasa
Yunani.
Perjanjian Baru : Bahasa Yunani
a. Cara
membaca Kitab Suci
Dipahami makna yang terkandung
didalamnya.
Bukan dihafal secara harafiah.
Tuhan menggunakan perumpamaan dalam
pewartaan sabda.
Tidak boleh menafsirkan sendiri sesuai
pesepsi kita.
Ada pembimbing (imam).
b. Pengelompokan/pembagian
Kitab Suci
1. Perjanjian
Lama 46 buah.
a) Kitab
Sejarah ( 21 )
Kejadian
( Kej )
|
Keluaran
( Kel )
|
Imamat
( Im )
|
Bilangan
( Bil )
|
Ulangan
( Ul )
|
Yosua
( Yos )
|
Hakim
– Hakim ( Hak )
|
Rut
( Rut )
|
1
Samuel ( 1 Sam )
|
2
Samuel ( 2 Sam )
|
1
Raja – Raja ( 1 Raj )
|
2
Raja – Raja ( 2 Raj )
|
1
Tawarikh ( 1 Taw )
|
2
Tawarikh ( 2 Taw )
|
Ezra
( Ezr )
|
Nehemia
( Neh )
|
Tobit ( Tob ) *
|
Yudit ( Ydt ) *
|
Ester
( Est )
|
1 Makabe ( 1 Mak ) *
|
2 Makabe ( 2 Mak ) *
|
b) Kitab
Kebijaksanaan ( 7 )
Ayub
( Ayb )
|
Mazmur
( Mzm )
|
Amsal
( Ams )
|
Pengkhotbah
( Pkh )
|
Kidung
Agung ( Kid )
|
Kebijaksanaan Salomo ( Keb )*
|
|
Putra Sirakh ( Sir ) *
|
|
c) Kitab
Nabi – Nabi ( 18 )
Yesaya
( Yes )
|
Yeremia
( Yer )
|
Ratapan
( Rat )
|
Barukh ( Bar ) *
|
Yehezkiel
( Yeh )
|
Daniel
( Dan )
|
Hosea
( Hos )
|
Yoel
( Yl )
|
Amos
( Am )
|
Obaja
( Ob )
|
Yunus
( Yun )
|
Mikha
( Mi )
|
Nahum
( Nah )
|
Habakuk
( Hab )
|
Zefanya
( Zef )
|
Hagal
( Hag )
|
Zakharia
( Za )
|
Maleakhi
( Mal )
|
*Kitab yang
termasuk dalam Deuterokanonika.
2. Perjanjian
Baru ( 27 )
a. Injil
( 4 )
Matius
( Mat )
|
Markus
( Mrk )
|
Lukas
( Luk )
|
Yohanes
( Yoh )
|
b. Kisah
Para Rasul ( Kis )
c. Surat
– surat Paulus ( 13 )
Roma
( Rom )
|
1 Korintus ( 1 Kor )
|
2 Korintus ( 2 Kor )
|
Efesus ( Ef )
|
Filipi ( Flp )
|
Kolose ( Kol )
|
Galatia ( Gal )
|
1 Tesalonika ( 1 Tes
)
|
2 Tesalonika ( Tes )
|
1 Timotius ( 1 Tim )
|
2 Timotius ( 2 Tim )
|
Titus ( Tit )
|
|
Filemon ( Flm )
|
|
d. Surat
Kepada Orang Ibrani ( Ibr )
e. Surat
Katolik ( 7 )
Yakobus ( Yak )
|
1 Petrus ( 1 Pet )
|
2 Petrus ( 2 Pet )
|
1 Yohanes ( 1 Yoh )
|
2 Yohanes ( 2 Yoh )
|
3 Yohanes (3Yoh)
|
Yudas ( Yud )
|
|
f. Kitab
Wahyu ( Why )
3. Deuterokanonika.
Deuterokaninika
merupakan Kitab tambahan, termasuk Kitab Suci lain,. Kitab ini hanya diterima
oleh Gereja Katolik dan Yunani Ortodok, tetapi tidak diterima oleh Gereja
Kristen Protestan.
E. Pribadi dan Warta Yesus
1. Yesus
bebas dalam pergaulan.
ü Yesus
makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa ( Mrk 2 : 15 – 17 )
ü Yesus
dengan Zakheus ( Luk 19 : 1 – 10 )
ü Yesus
dengan perempuan Samaria ( Yoh 4 : 6 – 9 )
ü Yesus
dan perempuan yang berbuat zinah ( Yoh 8 : 1 – 11 )
2. Yesus
berani dalam pengajaran.
ü Yesus
mengajar dirumah Ibadat ( Mrk 6 : 2 – 3 )
3. Yesus
berani dalam perbuatan ( Mrk 2 : 23 – 27 )
4. Yesus
membawa sesuatu yang baru ( Mat 5 : 1 – 12 ) ( Luk 6 : 20 – 26 )
F.
Paham
Gereja
1. Pegertian
Gereja
a. Gereja
sebagai Lembaga. Gereja adalah semacam Lembaga Negara yang mempunyai cirri –
cirri :
Ø Mempunyai
hukum yang ketat dan teliti guna mengatur seluruh hidup
Ø Gereja
sebagai suatu organisasi raksasa yang bertaraf internasional
Ø Struktur
organisasi Gereja dari Roma sampai kepelosok dunia sangat rapi
Ø Mempunyai
prosedur hierarki yang ketat dan jelas. Roma merupakan induk ada cabang dan
ranting.
Ø Keanggotaan
Gereja didaftar pada saat menerima Sakramen Permandian
Ø Anggota
Gereja yang baik adalah mereka yang tetap setia pada lembaga
b. Gereja
merupakan sekumpulan ajaran. Gereja pada dasarnya terdiri sejumlah ajran :
v Ada
ajaran Iman, kesusilaan, dan peribadatan
v Ajaran
resmi itu dirumuskan pada sidang para Uskup sedunia yang dipimpin Paus (
Konsili )
v Menjadi
warga Gereja berarti menerima ajaran resmi tersebut.
c. Gereja
adalah sekumpulan upacara.
Gereja merupakan sekumpulan upcara yaitu
sejumlah ibadat menurut pola tertentu, misalnya Upacara Permandian, Pengakuan
Dosa, Ekaristi, Sambut Baru, Krisma, dsb. Gereja menjadi perwujudan lahir yang
seremonial dari kenyataan ilahi yang
batiniah. Dalam bentuk lahir itulah rahmat Tuhan ditampakkan. Untuk
mempertinggi mutu sebagai orang Katolik, maka harus tekun mengikuti ibadat,
matiraga, dan devosi – devosi.
d. Gereja
adalah persaudaraan Cinta Kasih.
Gereja
pada dasarnya adalah persaudaraan cinta kasih berdasarkan iman kepada Kristus.
Antara sesame yang mengikuti /mengimani Kristus terjadi ikatan batin. Dengan
ikatan batin ini orang beriman saling melayani, dan bersama - sama melayani
sesame dalam masyarakat. Pelayanan kepada saudara seiman dan kepada sesame
berdasarkan cinta kasih dan semangat persaudaraan maksudnya untuk member
kesaksian betapa besar kasih Allah kepada manusia.
2. Bidang
Pelayanan Gereja.
a. Sikap
gereja dalam melaksanakan pelayanan yaitu dengan sukarela, tanpa meminta
imbalan atau pamrih. Alasan yang mendorong semua itu bersifat imani artinya
imannya kepada Yesus Kristus. Mereka ingin meneladani Kristus.
b. Bentuk
pelayanan Gereja :
Pelayanan kedalam yaitu pelayanan yang
ditujukan untuk anggota Gereja sendiri. Contoh pelayanan kedalam : Pembinaan
iman umat, Pendalaman Kitab Suci, Katekese umat, Retret, Rekoleksi, Devosi, dan
Pelayanan kesejahteraan.
Pelayanan keluar yaitu pelayanan yang
ditujukan untuk semua anggota masyarakat. Bentuk pelayanan keluar misalnya :
·
Pelayanan dalam bidang Sosial Ekonomi
Memberikan
keterampilan ( untuk menambah penghasilan ), memberikan penyuluhan bagaimana
mengelola pendapatan, penyuluhan tentang pemasaran, permodalan, dll.
·
Pelayanan dalam bidang pendidikan.
Pendidikan
untuk mengatasi kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Orientasi pendidikan
yaitu, Kuantitas ( Jumlah ) dan Kualitas ( Mutu ). Bentuknya yaitu Gereja
mendirikan Sekolah, Perguruan Tinggi, Kursus dll.
·
Pelayanan dalam bidang Perawatan
Kesehatan.
Hanya
orang yang sehat yang mammpu melaksanakan aktifitas. Bentuk kegiatan yang
dilakukan Gereja yaitu mendirikan poiklinik dan rumah sakit. Orientasi kegiatan
yaitu kuatitas dan kualitas.
·
Pelayanan bidang Kenegaraan.
Penyelenggara
Negara ada tiga yaitu, Eksekutif, legislatif, dan Yudikatif. Ketiga lembaga
Negara ini hendaknya bekerja dengan semangat injil, menjadi garam dunia (
bekerja dengan disiplin, tanggung jawab, jujur, setia,obyektif mementingkan
kepentingan umum ).
·
Pelayanan bidang Amal Karitatif.
Pelayanan untuk orang
sakit, cacat, yatim piatu, jompo, dsb.
G.
Hidup
Dalam Sakramen.
1. Pengertian
Sakramen
Sakramen
yaitu tanda persatuan dan perjumpaan kita dengan Kristus secara khusus dan
istimewa yang mendatangkan rahmat.
2. Macam
– macam Sakramen
1) Sakramen
Baptis atau Permandian.
2) Sakaramen
Krisma atau Penguatan
3) Sakramen
Ekaristi
4) Sakramen
Tobata atau Pengakuan Dosa
5) Sakramen
Perkawinan
6) Sakramen
Imamat atau Tahbisan
7) Sakramen
Penguatan Orang Sakit.
3. Penjelasan
dan Syarat – syarat menerima Sakramen.
a. Sakramen
Baptis
Ada
tiga Sakramen dalam proses menjadi orang Katolik yaitu, Pembabtisan, Krisma,
dan Ekaristi. Ini disebut Sakramen Inisiasi.
1) Baptisan
anak atau bayi : Mereka dibaptis dalam iman Gereja yang diakui oleh para orang
tua dan wali baptis serta para hadirin.
2) Baptisan
remaja dan dewasa : Baptisan ini memlalui tiga tahap yaitu :
Tahap Pertama : Upacara pelantikan
menjadi Ketekumen
Tahap Keduan : Upacara pemilihan sebagai
calon Baptis.
Tahap Ketiga : Upacara penerimaan Sakramen
Baptis.
3) Syarat
– syarat menerima Sakramen Baptis.
Harus ada wali baptis yaitu orang
katolik yang sudah dewasa.
Harus ada nama pelindung yaitu nama yang
diambil dari orang Kudus/Suci.
Mengikuti pelajaran calon – baptis /
Katekumen.
Harus ada material ( air, garam, lilin,
kain putih, minyak ) dan forma yaitu kata-kata yang diucapakan oleh yang
membaptis.
b. Sakramen
Krisma yaitu Sakramen yang menandai kedwasaan iman.
Syarat-syarat menerima
Sakramen Krisma yaitu :
Harus sudah dibaptis.
Umur 13/14 tahun ( minimal kelas 2 SMP ).
Mengikuti pelajaran calon Krisma.
c. Sakramen
Ekaristi
Sakramen
Ekaristi atau Sakramen Maha Kudus. Sakramen Ekaristi disebut Sakramen Utama,
hal ini sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II yang menyebut Ekaristi sumber
dan puncak seluruh hidup Kristiani. Perayaan Ekaristi itu pelaksanaan dari
Gereja di bidang Liturgis. Bagian dari perayaan Ekaristi yaitu menyambut Komuni
atau Tubuh Kristus. Untuk menerima Komuni syaratnya :
Sudah dibaptis dan sudah sambut baru.
Tidak memiliki dosa besar.
Puasa 1 jam sebelum menyambut Komuni.
d. Sakramen
Tobat
Sakramen
ini boleh diterima berkali-kali. Dengan Sakramen Tobat tidak hanya dosanya
diampuni tetapu ia dapat mengambil bagian secara penuh dalam kehidupan Gereja.
Mereka yang menerima Sakramen Tobat memperoleh pengampunan dari Allah dan
sekaligus didamaikan oleh Gereja. Yang harus dilakukan oleh orang yang menerima
Sakramen Tobat yaitu : mengaku dosa, doa tobat, dan melaksanakan panitensi (
Denda ).
e. Sakramen
Perkawinan.
Dua
sifat perkawinan sebagai Sakramen yaitu Monogamy dan tidak dapat terceraikan.
Sedangkan syarat – syarat perkawinan gereja adalah :
Keduanya sudah dibaptis atau salah satunya
sudah dibaptis secra Katolik.
Mengikuti wawancara Kanonik.
Mengikuti kursus persiapan perkawinan.
Diumumkan di Gereja 3 kali
berturut-turut.
Ada saksi perkawinan.
Halangan dalam perkawinan ada 2 macam :
Dirimens ( Perkawinan tidak Sah ) :
perkawinan yang masih ada paksaan, dibawah umur, ada hubungan darah.
Prohibens ( tidak layak tetapi sah ) :
waktu terlarang, ikrar yang masih mengikat, perkawinan campur atau beda agama.
f.
Sakramen Imamat.
Pemimpin
perayaan Ekaristi diangkat dengan Sakramen Imamat. Tanpa iman tidak ada
Sakramen Ekaristi. Ada 3 tingkatan Tahbisan : Tahbisan Diakon, Tahbisan Imam,
Tahbisan Uskup. Untuk menjadi Imam seseorang harus mempersiapkan diri melalui
pendidikan calon Imam yang disebut Seminari.
g. Sakramen
Pengurapan Ornag Sakit.
Sakramen
ini diberikan kepada orang yang sakit keras. Pengurapan orang sakit ini
Sakramen iman dan Pengaharapan. Orang sakit akan diselamatkan berkat imannya
dan berkat iman Gereja yang berdasarkan wafat dan kebangkitan Kristus sebagai
sumber kekuatan dan yang terarah kepada kerajaan yang akan dating, yang akan
dikembangkan dalam Sakramen - Sakramen.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahler, R. Frans. 1978.
Masalah Agama. Yogyakarta : Yayasan Kanisius.
Emburu, H. 1979. Marga
Bahagia.Ende, Flores : Nusa Indah.
Riberu, J. 1992. Materi
Kuliah Agama Katolik Perguruan Tinggi. Jakarta.
Komisi Kateketik KWI.
1992. Pendidikan Agaman Katolik. Jakarta.
Ismartono, Sj. 1992.
Kuliah Agam Katolik Di Perguruan Tinggi Umum. Jakarta.
KWI. 1997. Iman Katolik. Jakarta :
Kanisius dan Obor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar